Kamis, 12 Maret 2009

"samer,sebuah kisah yang hilang

Samer,,,
sebuah kisah bermula di sebuah dusun kecil di kepulauan maluku,,,kisah yang hingga kini tak pernah terlewatkan dari ingatan ku,,,

"Samer"bocah dusun yang lugu,,baik sopan dan penuh kasih,,,
bocah yang tak ku sadari hadir dalam sebuah bait cerita hidupku,,,

"met pagi,,,?"

sebentuk salam selamat pagi ku dengar lekat di telingaku,,,dan saat ku palingkan kepala,,kulihat sesosok pribadi lugu yang tersenyum memandangku dengan penuh harap agar aku mau membalas salam nya,,,
bocah lugu yang perkenalkan namanya "Samer"
aku tersenyum dan membalas salmnya karna ku sadari sedari tadi ia telah menunggu balasan salam selamat pagiku padanya,,

"selamat pagi samer,,,?"loh kamu datang jam berapa,,?"

lalu ia bersuara dengan sopan kepadaku,

"aku sedari tadi pagi tiba,,,kira2 jam 5 pagi tadi,,di jemput oleh kakak aku dan langsung di bawa kesini,,"
"oh ya apakah aku boleh mebantu pekerjaanmu,,?"

dengan sedikit harap ia tawarkan sedikit jasa padaku,,dan aku menerimanya,,kebetulan waktu itu aku sedang mengerjakan sedikit pekerjaan yang berkaitan dengan seni yakni menhiasi rumah agar terlihat sedikit elegan oleh tamu2 yang nantinya menghadiri resepsi pernikahan salah seorang saudara perempuanku,,,

"samer,,,kamu boleh bantuin aku kok,oh ya kamu tolong ambilakan bunga itu,,agar aku pasangkan di sini,,"

dengan pasti ia memberikan setangkai bunga kertas yang telah ku siapkan agar bisa menghiasi dinding rumah
beberapa hari kemudian setelah usainya acara resepsi tersebut,,,kita semakin akrap dan penuh canda,,,
sering di sela2 canda itu kita saling beri perhatian selayaknya saudara,,,
 suatu waktu di senja hari yang lembayung tak sadar ia mengatakan padaku,,,agar kita mempunyai sebuah ikatan yang tak pernah akan kita lupakan di keesokan hari yakni 'PERSAHABATAN"
karena menurtnya itu yang bisa buat agar kita tak saling melupakan hari2 yang telah kita lalui,,dengan penuh canda tawa dan sebagainya,,,

suatu ketika ada sedikit beda di antara aku dan samer,,kita sama2 sama egois dan pertahankan ego di antara kita namun  itu tak berlangsung lama hanya terhitung 2 hari dan selanjutnya kita saling nyapa,,,
anehnya,,,ketika kalimat maaf itu di ucapkan padaku,,,aku di tuntut untuk memakan semangkok bubur yang di campuri kecap manis,,,setelah aku habisakan lalu dengan segera kalimat maaf ku peroleh darinya dan kita saling mengucap janji agar tak pernah lagi akan membuat salah seorang dari kita terluka ataw sakithati,,,
beberapa hari bahkan minggu,,,terus berlalu,,aku mendapat sebuah berita kalau aku akan di berangkatkan oleh ibuku ke kota Bandung untuk bertemu dengan Bapakku,,,namun semuanya tak semulus yang aku bayangkan,,karna rencana itu tak menjadi kenyataan,,,
aku menangis sekuat tenaga,,,hingga dalam tenggorokanku serasa tak ingin lagi mengeluarkan suara tangis karena serak,,

"samer,,aku tak jadi di berangkatkan oleh ibuku,,?'aku tak tau kenapa,,tapi menurut ibu,,katanya sih ongkos yang ingin di gunakan buat keberangkatanku itu,di pinjem oleh adik ibuku yaitu paman aku,,"

lalu dengan penuh kasih,,samer membujuk aku

"sudahlah pan,,toh mungkin tuhan juga tak ingin kamu berangkat karena kamu belum aku ajak ke desaku untuk aku kenalkan dengan desaku dan semua teman aku di desaku,,"

lalu aku merasa sesuatu kenyamanan hadir di asaat aku sedih,,aku merasa sesuatu yang lain,,dia begitu bijak dan tulus memberi nasehat padaku agar aku tak lagi sedih,,kemudian aku lalu bangkit dari tangisku,,dan aku mulai katakan

"kalau begitu,,aku tak akan menangis lagi,,oh ya kamu mau ikut tidak,kita jalan yuk,siapa tau perasaanku tambah nyaman lagi,"

lalu kamipun segera mandi,ganti baju, dan lalu pergi ke sebuah pusat pertokoan,aku ngajak samer untuk berfoto bersama,kami lupakan sejenak masalah dan dengan memebeli dua bungkus ice cream,sebungkus roti tawar sebotol selay nanas dan sebungkus margarine,,kamipun pulang dengan membawa semua yang kami belanjakan di pertokoan tadi,,
sesampai di rumah aku dan samer lalu bersantai di terace rumah sambil menikmati ice cream dan roti yang sedari tadi aku dan samer beli,,

keesokan hari aku udah menjadi lupa dengan masalh semalam,samer tak henti2nya menghibur aku,dan ia memberi sebuah janji agar nanti kalau ia pulang ke desanya aku boleh ikut ,aku makin senang,,
beberapa minggu kemudian,tibalah waktunya samer pamit pulang ke desanya,aku gembira karena akupun ikut serta,bersama beberapa orang saudaranya yang hendak pulang juga,aku berpamitan dengan keluargaku,setelah mendapat restu untuk aku ikut serta samer ke desanya,aku menjadi senang,"
setelah 24 jam perjalanan laut kamipun tiba di desa terpencil tempat samer tumbuh dan besar di sana,,
"cukup indah dengan pemandangan yang alami,orang2 yang ramah,alam yang indah,laut yang biru,wangi desa yang sejuk,aku menarik nafas dalam2 lalu berucap sukur,akhirnya samapi juga di desa sahabatku,
hari2 ku lalui bersama kerabat dan sanak famili dari sahabatku "Samer, aku merasa mendapan sebuah kedamaian dan hidup baru dan serasa segalanya sempurna,hingga tak tersadar oleh aku telah melewatkan waktu setahun,,
aku bahagia dan mendapat sebuah suasana yang tak akan pernah terlupakan begitu saja,kasih sayang,cinta dari orang-orang desa yang ramah,dan ketenangan dusun,desa yang penuh kebahagiaan,
namun sesuatu terjadi di saat aku merasakan betapa hidupku indah,aku dan Samer mengalami sebuah cobaan yang akhirnya cobaan itu tak bisa kita berdua tangani,sebuah beda,sebuah ketidak sepakat lagi dalam bersahabat,
lalu aku bertekat agar mengakhiri segalanya,
dan persahabatan itupun usai,,setelah setahun berlalu dengan penuh bahagia,kini tak ingin ku alami lagi,
semuanya menjadi lain,semuanya menjadi asing,dan semuanya menjadi tak nyaman lagi untuk aku pertahankan diriku di tempat samer,
beberapa hari kemudian aku lalu berpamitan denga sanak famili sahabatku itu,aku katakan
bahwa aku ingin pulang dan sudah saatnya aku pulang dan menentukan langkah hidup aku selanjudnya,
saat itu tiba,sebuah kapal telah bersandar di dermaga,dengan penuh isak tangis kulangkahkan kaki ku susuri pasir putih dengan penuh harap agar sustu saat aku bisa hadir kembali di dusun itu,

denag tangis yang semakin dalam aku meninggalkan dusun itu berlalu pergi denag sebuah kapal laut,denag harap ku berucap,dan penuh iklas ku berdoa,agar suatu saat aku bisa kembali lagi,menjalin kembali persahabatan itu,

"Samer" sebuah kisah yang akan aku jelang lagi

mimpi sempurna

mimpi sempurna,,,
terkadang dalam benakku bertanya kapan ku miliki sebuah mimpi yang sempurna,,selayaknya mereka di luar sana,,,
apakah hari ini,,,esok ,,ataukah telah berlalu,,,
namun dalam hatiku,,,mungkin akan terus bertahan dan menunggu saat itu datang hampiri aku,,,

andai saja se,muanya bisa di ulang kembali,,mungkin aku akan bahagia karna ingin ku ulang kembali 9 tahun yang tlah berlalu,,
9 hari,,,dan 9 kisah yang ku lalui,,,

9 hari terasa begitu singkat namun ku yakin segalanya terjadi dan sampai kapanpun tetap akan terjadi,,,
9 hari ku yakin segalanya terjadi